body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Terlena Harga Obat Mahal, Takabur

Foto Google SETIAP penyakit ada obatnya. Setiap ujian musibah ada hikmah. Tiap ujian dari Tuhan, akan ada jalan keluar dan s...

Foto Google
SETIAP penyakit ada obatnya. Setiap ujian musibah ada hikmah. Tiap ujian dari Tuhan, akan ada jalan keluar dan solusi. Tuhan tidak akan memberikan ujian kepada manusia di luar batas kemampuan hamba-Nya.
Kata-kata itu, sering saya sampaikan kepada teman, sahabat, tetangga dan kepada siapapun ketika orang tersebut sedang dalam ujian atau bahkan ditimpa musibah. Misalnya, ketika seseorang dari salah satu keluarganya terserang penyakit tertentu tetapi tak kunjung sembuh. Maka kalimat motivasi, pantas disampaikan kepadanya. Tujuannya, agar tidak mudah putus asa. Tidak lekas mundur dari ujian dari Tuhan. 
Dalam satu kesempatan, saya berkunjung ke rumah tetangga. Salah  satu keluarga dari tetangga saya ini, sedang sakit. Penyakit yang diderita, terbilang cukup parah karena tak kunjung sembuh. Berbagai pengobatan dilakukan. Medis hingga dukun. Versi medis, terkana penyakit kangker. Tidak tahu jenis kangker apa. Menurut dukun, karena diguna-guna seseorang.
Setiap hari dan malam, rumah tetangga yang tak jauh dari rumah saya ini, tidak pernah sepi dari orang. Mereka datang bergantian sehabis kerja di sawah sekedar menjenguk dan mendoakan untuk kesembuhannya. Sebab, sudah berbulan-bulan tak juga sembuh.
Menariknya, dari sekian tamu yang datang itu, membawa cerita masing-masing tentang pengalaman mendampingi orang sakit. Pengalaman mencari obat untuk kesembuhan orang sakit. Kisah mereka bervariasi, ada yang sukses hingga sembuh karena medis, dan ada pula yang sukses karena jampi-jampi perdukunan.
Dari cerita-cerita itu, ada satu di antara tamu itu bercerita. Cerita ini cukup menarik perhatian saya. Dia memulai ceritanya; setiap penyakit selalu ada obat. Kesembuhan seseorang tergantung keyakinan dalam diri seseorang yang sakit. Jika yakin akan sembuh dengan pengobatan tradisional, maka, Insya Allah akan sembuh. Sebab, hakikat kesembuhan seseorang dari suatu penyakit, adalah Tuhan. Manusia hanya berusaha dengan mengobati.
Suatu ketika, dia mengaku diminta oleh tetatangganya untuk meminta air barokah kepada kiai. Sebab, salah satu famili dari tetangganya itu, terkana penyakit parah. Singkat cerita, orang tersebut berangkat dengan penuh keyakinan terhadap kiai dimaksud tuan rumah.
Setibanyanya di dhalem kiai, orang tersebut langsung menceritakan kronogis hingga sampai ke tempat kiai. Kiai tersebut tidak banyak bicara. Seusai bincang-bincang dengan tamu, Lalu ke belangkang meninggalkan tamu di ruang tamu. Tak lama kemudian, kiai kembali dan membawa air dalam botol kemasan air meneral. ”Berikan air ini berikan kepada si sakit. Sisanya, dioleskan pada kulit yang sedang sakit,” kata orang itu menirukan pesan kiai.
Lalu, orang tersebut pulang menuju rumah tetangganya yang sedang sakit dengan menenteng air dalam botol kemasan. Namun, belum tiba di rumah si sakit, air barokah dalam botol terjatuh. Entah jatuh di mana dan hilang. Karena mengendarai speda motor, dia lantas kembali untuk mencari lokasi air yang jatuh. Tapi melihat sepanjang jalan yang telah di lewati, tak kunjung ditemukan.
Karena tak ditemukan, dia mengaku bingung. Jika harus kembali dan meminta air lagi ke kiai, tidak mungkin. Rasa sungkan sangat kental. Bingung bercampur pusing. Air untuk orang sakit hilang. Akhirnya, dia memutuskan untuk membeli air di toko terdekat, lalu tutup plastik dalam botol dibuka, lalu dikemas seperti air barokah yang diberikan oleh kiai.
Setelah tiba di rumah tetangganya yang sakit, air itu diberikan sesuai dengan perintah sang kiai. Berkat kekuasaan-Nya, dan sudah yakin, penyakitnya sembuh meski air bersumber dari toko. Bukan air asli yang diberikan kiai.  
Cerita itu kemudian menginatkan saya terhadap kisah Nabi Musa AS bersama pasukannya saat di kejar Fir’un. Dikisahkan, Musa As sedang lari dari kejaran Fir’un bersama pasukannya ke sebuah lembah di lereng gunung. Namun, ketika Musa tiba di lereng gunung itu, tiba-tiba Musa merasa sakit perut. Lalu Musa berdoa kepada Tuhan, ”Ya Allah, saya sakit perut dan masih di kejar Fir’un. Semoga engkau berkenan menyembuhkan sakit perut,” kira-kira begitu doa Musa.
Tidak lama kemudian, doa Musa di ijabah langsung oleh Allah. Musa diperintahkan lari ke atas gunung dan memakan segala dedaunan yang ada di atas gunung. Mengikuti perintah itu, Musa langsung lari ke atas gunung untuk memakan dedaunan. Namun, sebelum tiba ke atas gunung, dan tentu saja belum memakan lembaran demi lembaran daun, perutnya yang sakit sembuh. Musa tidak lagi merasakan sakit perut.
Musa kembali dan berkumpul kembali bersama pasukannya. Tapi, belum begitu lama, perut Musa kembali sakit. Tanpa berfikir panjang dan tanpa berdoa lagi pada Tuhannya, Musa langsung lari ke atas gunung. Setibanya di atas Gunung itu, segala macam dedaunan langsung di makan. Namun, sakit perut yang diderita Musa tak kunjung sembuh. Lalu Musa berkata, Ya Tuhan, saya sudah makan segala macam dedaunan. Tetapi perut saya masih belum juga sembuh.    
Menurut kisah, Tuhan kemudian berkata kepada Musa. Musa, ketika sakit perut pertama tadi, kamu memohon kepada saya (Tuhan). Sedangkan sakit perut kedua, langsung naik ke atas gunung dan memakan dedauan. Apa dikira daun itu bisa menyembuhkan. Tidak. Semua yang menyembuhkan sakit perutmu adalah saya (Tuhan).
Begitulah kisah Nabi Musa sebagaimana disampaikan Emha Ainun Najib dalam sebuah ceramah di radio delta.  Saya tidak tahu sumber dari kisah tersebut. Namun, cukup menarik dijadikan pelajaran bahwa manusia tidak boleh bersikap sombong.
Hakikatnya, manusia tidak memiliki kuasa apapun. Misalnya, sarjana ekonomi, tidak ada jaminan ekonominya mapan. Sarjana pendidikan, tidak ada kepastian bisa mendidik siswa dengan baik, sarjana kedokteran, tak ada jaminan bisa menyembuhkan orang sakit.
Manusia tidak boleh berputus asa karena tidak tahan dengan ujian dan musibah. Teruslah berdoa dan berusaha. Terutama ketika kita sedang sakit. Sakit apa saja. Jangan terlena pada sesuatu yang tampak terlihat di depan mata. Jangan takabur karena memiliki obat harga mahal. Semahal apapun harga obat, tak ada jaminan bisa menyembuhkan suatu penyakit. Hanya Allah SWT yang bisa mengubah nasib seseorang maupun suatu kaum. Hanya Allah Maha Pemberi Petunjuk. Sebaik-baik petujuk adalah petunjuk Allah.  (*)

OLEH BUSRI TOHA


KOMENTAR

banner Selamat Datang di busritoha.blogspot.com semoga bermanfaat
Nama

ARTIKEL,13,Catatan Harian,10,Cerita,6,JENDELA,33,lucu,3,News,11,OPINI,34,
ltr
item
Busri Toha: Terlena Harga Obat Mahal, Takabur
Terlena Harga Obat Mahal, Takabur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtn4mpAFu7ZfwKOA4RZmQh4tII_dlKoP317diKfy45O9WiRGrVTw1roSJF3Mk2lzRh0AEhZSXQrPkbxjuSm3apRBBtorxt2jRrFC4Uhb2kL7rf8tD59ej58YAoeMumcqCXpeSmxQYV6zE/s1600/images.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtn4mpAFu7ZfwKOA4RZmQh4tII_dlKoP317diKfy45O9WiRGrVTw1roSJF3Mk2lzRh0AEhZSXQrPkbxjuSm3apRBBtorxt2jRrFC4Uhb2kL7rf8tD59ej58YAoeMumcqCXpeSmxQYV6zE/s72-c/images.jpg
Busri Toha
http://busritoha.blogspot.com/2014/08/terlena-harga-obat-mahal-takabur.html
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/2014/08/terlena-harga-obat-mahal-takabur.html
true
8564605806601913725
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy