PADA Kesempatan kali ini, Kamis (18/10/2018) saya yang kedua kalinya menuju pulau Sapudi, Sumenep Madura, Jawa Timur. Sebelumnya, berkis...
Kedatangan saya ke Pulau Sapudi kali ini, dalam rangka menyerahkan bantuan untuk korban gempa Sapudi 6,4 Sr. Bantuan ini merupakan hasil penggalangan dana dari teman-teman wartawan yang tergabung dalam Asosiasi Media Online Sumenep.
Jika tahun 2016 menggunakan perahu kecil melewati Pelabuhan Dungkek, dengan perjalanan waktu berkisar 1 jam. Mengapa menggunakan perahu kecil? Sebab waktu itu, saya berangkat lebih awal dari Wagub Jatim.
Sedangkan ali ini, menggunakan kapal laut Kartika melewati pelabuhan Kalianget Sumenep menuju pelabuhan Sapudi.
Saya ingat, Ketika menggunakan perahu kecil, tak terlalu berdesakan seperti sekarang karena penumpang dibatasi. Tetapi air laut kadang memuncratkan air ke muka. Kadang terasa asin dan sering pula pahit. Rasa takut jelas lebih terasa, sebab jarak antara tubuh dan air lebih dekat.
Berbeda ketika ikut kapal bersama dengan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sumenep. Masing-masing sedikit berdesakan karena tempat yang tak memadai.
Selain itu, jika menggunakan perahu kecil, jelas saya tidak bisa menulis catatan ini. Sedangkan sekarang, lebih santai menulis. Meski sering membuat puyeng kepala.
Saya kadang menjadi khawatir, semoga ini tidak kelebihan penumpang. Kalau kelebihan penumpang, tentu amat berbahaya bukan...!
Misi kemanusiaan, dalam rangka membantu saudara-saudara kita di Pulau Sapudi Sumenep ini, semoga akan memiliki nilai ibadah. (*)
KOMENTAR