Oleh Busri Thaha Membangun network dengan orang lain bukan mudah. Pasalnya, kita tidak memiliki kompetensi yang ingin ditawarkan. Selain i...
Oleh Busri Thaha
Membangun network dengan orang lain bukan mudah. Pasalnya, kita tidak memiliki kompetensi yang ingin ditawarkan. Selain itu, membutuhkan keseriusan dalam menjaga jalinan komunikasi dengan orang lain.
Mungkin, orang-orang menduga, jika membangun network itu sangat gampang karena tidak membutuhkan biaya. Betul. Tetapi yang urgen diperhatikan terkadang ke-istiqoma¬h-an atau konsistensi kita yang kurang terutama dalam perawatannya. Akibatnya, network itu menjadi buyar.
Itu sebabnya, membangun network disebut sulit. Bahkan, lebih sulit lagi merawatnya. Saat kita sudah memiliki chanel dengan orang lain (misalnya) seringkali kita melupakannya untuk sekedar silaturrahim. Apalagi ketika sudah memiliki chanel baru, yang dianggap lebih menguntungkan.
Kesulitan itu, pasalnya kita tidak terbiasa dengan menjaga jalinan "mesra" dengan orang lain. Kita sering melakukan komunikasi saat kita butuh saja kepada orang lain. Akibatnya, orang lain pun berbuat demikian kepada kita. Mereka akan melupakan kita.
Rasulullah pernah berpesan kepada umat muslim sebelum beliau wafat, bangunlah silaturrahim maka Allah akan menambahkan rejeki kalian. Kalimat silaturrahim merupakan kata lain dari network. Dengan menjaga silaturrahim atau lebih keren dikatakan network, maka rejekinya akan ditambah oleh sang pencipta.
Dalam Islam, silaturahmi merupakan kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Islam yang secara kuantitatif sangat besar, tidak akan pernah memiliki arti indah selama umatnya tidak bisa membangun silaturrahim dengan warga lain. Dengan lain kata, persatuan dan kesatuan umat Islam lemah.
Dalam hadis Nabi dikisahkan bahwa Rasulullah bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyembungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR. Bukhari Muslim).
Semoga kita termasuk orang-orang yang akan tetap selalu menjaga tali silaturrahim.
Membangun network dengan orang lain bukan mudah. Pasalnya, kita tidak memiliki kompetensi yang ingin ditawarkan. Selain itu, membutuhkan keseriusan dalam menjaga jalinan komunikasi dengan orang lain.
Mungkin, orang-orang menduga, jika membangun network itu sangat gampang karena tidak membutuhkan biaya. Betul. Tetapi yang urgen diperhatikan terkadang ke-istiqoma¬h-an atau konsistensi kita yang kurang terutama dalam perawatannya. Akibatnya, network itu menjadi buyar.
Itu sebabnya, membangun network disebut sulit. Bahkan, lebih sulit lagi merawatnya. Saat kita sudah memiliki chanel dengan orang lain (misalnya) seringkali kita melupakannya untuk sekedar silaturrahim. Apalagi ketika sudah memiliki chanel baru, yang dianggap lebih menguntungkan.
Kesulitan itu, pasalnya kita tidak terbiasa dengan menjaga jalinan "mesra" dengan orang lain. Kita sering melakukan komunikasi saat kita butuh saja kepada orang lain. Akibatnya, orang lain pun berbuat demikian kepada kita. Mereka akan melupakan kita.
Rasulullah pernah berpesan kepada umat muslim sebelum beliau wafat, bangunlah silaturrahim maka Allah akan menambahkan rejeki kalian. Kalimat silaturrahim merupakan kata lain dari network. Dengan menjaga silaturrahim atau lebih keren dikatakan network, maka rejekinya akan ditambah oleh sang pencipta.
Dalam Islam, silaturahmi merupakan kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Islam yang secara kuantitatif sangat besar, tidak akan pernah memiliki arti indah selama umatnya tidak bisa membangun silaturrahim dengan warga lain. Dengan lain kata, persatuan dan kesatuan umat Islam lemah.
Dalam hadis Nabi dikisahkan bahwa Rasulullah bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyembungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR. Bukhari Muslim).
Semoga kita termasuk orang-orang yang akan tetap selalu menjaga tali silaturrahim.
KOMENTAR