body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Selingkuh itu Indah

DENGAN berselingkuh akan mendapatkan sesuatu yang di i nginkan. Ketika pejabat suatu negara berselingkuh dengan negara tetangga, pasti...



DENGAN berselingkuh akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Ketika pejabat suatu negara berselingkuh dengan negara tetangga, pasti ada tujuan yang dia ingin peroleh dengan cara menyimpang dari prosedur dan aturan.
Meski tak sejalan dengan aturan, nyatanya banyak orang berselingkuh, karena dengan berselingkuh merasa nyaman dan mencapai kepuasan. Semisal, seorang kontraktor berselingkuh dengan kepala dinas untuk mendapatkan suatu proyek, maka mereka akan merasa nyaman karena akan sama-sama untung.
Namun, meski akan terasa nyaman tidak ada istilah perselingkuhan itu abadi. Perselingkuhan hanyalah sesaat, berbatas waktu. Ketika suatu negara dengan negara tetangga sudah berselingkuh, hanya menanti kehancuran dari negara itu. Kehancuran hubungan dan kehancuran pada negara itu sendiri.
Saya tidak akan membela diri. Saya pernah selingkuh bahkan barangkali sedang berselingkuh. Meski itu tetap adalah cara yang salah walau disebut indah.
Suatu ketika, saya memiliki seorang teman akrab lebih akrab dari saudara. Bukan teman tidur, tetapi teman diskusi. Saya sudah 100 persen percaya kepada dia. Apapun saya percayakan kepada dia. Saya percaya kepada dia karena saya tahu bahwa dia jujur, memiliki kemampuan, keilmuan lumayan mumpuni. Saya juga percaya bahwa dia tidak akan berselingkuh dengan siapapun dalam persahabatan ini.
Namun, kepercayaan saya dihancurkan oleh tindakan dia dengan berselingkuh. Dia berselingkuh dengan kekuasaan untuk menghancurkan saya. Dia berselingkuh untuk menjungkirbalikkan demi sesuatu yang dia ingin capai. Akhirnya, hubungan kekerabatan, persaudaraan, dan termasuk kepercayaan hancur. Padahal, kepercayaan mahal harganya. Saudara kandung terkadang tak bisa dipercaya. Tetapi tetangga, kerabat, saudara jauh bisa lebih dipercaya. Itulah mungkin kepercayaan menjadi mahal.
Orang menghancurkan suatu kepercayaan karena sudah memiliki target lebih besar. Memiliki capaian yang lebih menguntungkan, baik bagi diri sendiri, kelompok maupun bangsa. Padahal, memulihkan kepercayaan bukan perkara mudah. Jika seseorang sudah percaya lalu dihancurkan, lalu gampang percaya kembali, itu namanya plin-plan. Indonesia bukan negara plin-plan.
Saya menjadi menangis, bersedih, heran dengan kasus penyadapan terhadap pejabat Indonesia. ”Australia Bukan Tetangga Baik” begitu judul HL Kompas edisi Selasa (19/11) kemarin. Australia telah melakukan penyadapan terhadap pejabat Indonesia. Seakan, Indonesia adalah ancaman bagi Australia sehingga pejabat negara perlu disadap. Kepentingan Australia melakukan penyadapan tidak jelas. Untuk kepentingan keamanan nasionalnya atau kepentingan apa? Masih buram.
Selama ini, Malaysia dianggap sebagai musuh bebuyutan. Rebutan pulau hingga rebutan budaya. Ternyata, musuh dalam selimut lebih kejam dari penjahat yang sudah ada di depan mata. Penjahat di depan mata tinggal kita hajar, tetapi musuh dalam selimut tak diketahui tetapi menghanyutkan.
Selama ini, Indonesia telah memberikan kepercayaan penuh dan sebagai mitra strategis pada Australia. Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhono menarik Dubes Indonesia untuk Australia, pertanda bahwa Indonesia sudah tak percaya lagi dengan Australia. Australia bukan tetangga baik untuk Indonesia. Saatnya Indonesia tak perlu percaya dengan negara menapun. Sudah waktunya Indonesia menjadi negara mandiri tanpa harus dikekang kepentingan negara lain.
Saya sebagai rakyat biasa hanya bisa menyarankan, Presiden tidak perlu mencari siapa pejabat negara yang telah berselingkuh dengan dinas intelejen Australia. Tidak perlu mencari siapa yang telah mencoba menghancurkan hubungan Indonesia–Australia dengan memberikan ide penyadapan. Intinya, dengan penyadapan itu sudah jelas bahwa kita dianggap sebagai negara musuh. Bukan tetangga baik.
Mereka telah menghancurkan kepercayaan, persahabatan, hubungan kenegaraan. Penarikan Dubes Australia sudah tepat. Pejabat negara tidak boleh plin-plan. Mereka sudah tidak percaya Indonesia, apa tidak malu jika suatu saat nanti masih akan memberikan kepercayaan lagi kepada Australia? Indonesia Bukan Negara Plin-Plan!
Ketika persahabatan, diplomasi, dan keakraban negara Indonesia dikhianati tetangga, diselingkuhi dan dicurigai secara politis oleh teman sekaligus rekannya sendiri, lantas jika tetap saja berbaikan tanpa mengambil pelajaran bukankah justru sama halnya menelanjangi diri sendiri? Ya, perselingkuhan Australia dengan kepentingannya memang indah, membuat mata kita terbuka untuk menyadari bahwa kemandirian lebih penting dari diplomasi kerdil, sekedar mengekor. (*)

BUSRI TOHA


KOMENTAR

BLOGGER: 1
Loading...
banner Selamat Datang di busritoha.blogspot.com semoga bermanfaat
Nama

ARTIKEL,13,Catatan Harian,10,Cerita,6,JENDELA,33,lucu,3,News,11,OPINI,34,
ltr
item
Busri Toha: Selingkuh itu Indah
Selingkuh itu Indah
Busri Toha
https://busritoha.blogspot.com/2014/02/selingkuh-itu-indah.html
https://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/2014/02/selingkuh-itu-indah.html
true
8564605806601913725
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy