body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Perempuan Korban Penindasan

Oleh : Busri Thaha Berbagai kasus trafficking [perdagangan manusia] selalu saja terjadi, bahkan berlanjut hingga kini. Pada sisi lain, peme...

Oleh : Busri Thaha

Berbagai kasus trafficking [perdagangan manusia] selalu saja terjadi, bahkan berlanjut hingga kini. Pada sisi lain, pemerkosaan terhadap kaum hawa tak dapat dielakkan. Mulai dari kaum tua yang mencabuli anak kecil, hingga sesama anak yang masih belum saatnya melakukan hubungan layaknya suami istri (zina).

Itu realitas yang sulit disangkal. Berbagai media sering kali mempublikasikan tentang itu. Itupun yang terekam wartawan, yang tidak tercover, bisa jadi lebih banyak. Saya sebagai pribadi, sungguh tak dapat membayangkan masa depan bangsa di ribuan pulau ini jika moral bangsa telah hancur.

Kenyataan itu merupakan salah satu contoh kasus trafficking yang telah banyak di ungkap wartawan Jawa Pos yang menjadi cover story beberapa waktu lalu tentang Bibir Manado Sampai Mancanegara (Jawa Pos, 20 April 2008). Di sana, perempuan yang seharusnya dihormati sebagaimana anjuran Nabi, malah di perdagangkan seperti barang demi mendapatkan rupiah. Kegilaan terhadap rupiah, terkadang sampai rela menjual harga diri anak kandungnya sendiri, teman akrab dan bahkan kekasihnya pada lelaki hidung belang. Sungguh prilaku menyebalkan…!

Selain banyak perempuan diperalat untuk mengumpulkan rupiah karena keserakahannya, kaum hawa juga dijadikan sebagai alat pemuas nafsu syetan. Demi hanya mengeluarkan (maf) seperma, mereka sampai rela memperkosa perempuan yang semestinya dilindungi. Bahkan, tak jarang anaknya sendiri menjadi objek. Jika sudah anak sendiri dijadikan tempat pelampiasan nafsu, lantas apa bedanya manusia dengan hewan? Na’udzubillahi min dzalik…!

Kasus-kasus perkosaan juga tidak hanya terjadi dilingkungan orang tua, keluarga dan kerabat dekat, dilingkungan anak-anak pun sering kali terjadi. Mereka yang semesti mengenyam pendidikan, tetapi malah berbuat layaknya suami istri.

Baru-baru ini juga terungkap kasus perkosaan menimpa siswi Kelas 5 SD di Dusun Salam Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. DH, siswi yang masih berumur 12 tahun digilir di perkosa selama tiga bulan oleh empat pemuda biadab yaitu Didin (16) dan Afid (18), Setyawan (17) Rozaid (Kompas, Rabu, 13 Mei 2009). Alasannya terpengaruh film porno dan minuman keras.

Pada media yang sama (9 Januari 2009). Yansyah (20) berani memperkosa balita berumur 4 tahun. Anehnya, balita itu masih anak teman kerjanya sendiri. Meskipun tersangka di jerat pasal perbuatan cabul dan UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancamannya hukuman penjara 15 tahun. Tetapi secara psikologis akan tetap mengganggu terhadap perkembangan mental si balita. Si pelaku dihukum 15 tahun penjara. Sementara si belita kehilangan keperawanannya seumur hidup.

lebih parah lagi, di Lampung ditemukan ratusan kasus perkosaan (Kompas, 8 Januari 2009). Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR Lampung mencatat selama 2008 terjadi sebanyak 206 kasus tindak kekerasan terhadap perempuan. Kasus kekerasan didominasi kasus perkosaan, pencabulan, dan penganiayaan.

Koordinator Penanganan Kasus dan Pendidikan Publik Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR Titin Kurniasih, menjelaskan bahwa dari 206 kasus tersebut, kasus perkosaan mencapai 105 kasus, disusul kasus pencabulan 39 kasus, dan penganiayaan 32 kasus.

Lebih parah lagi pada pra Islam, perempuan ditempatkan pada posisi terendah dalam penggolongan manusia. Itu terjadi pada masa peradaban Yunani dan Romawi, peradaban Yahudi, Hinduisme, Arab (jahiliyah), Eropa, agama Nasrani, dan Inggris. Pasalnya, perempuan dianggap bukan manusia atau dianggap bukan makhluk Tuhan.

Dalam Islam, perkosaan dan penganiayaan terhadap kaum perempuan sangat ditentang. Pasalnya, Islam sangat melindungi keberadaan kaum perempuan. Dalam Islam, Perempuan tidak boleh dilecehkan. Kaum hawa haru dihormati.

Dengan demikian, kasus perkosaan dan penganiayaan di atas, merupakan wujud ketidak pedulian terhadap kaum perempuan. Perbuatan tersebut jelas merupakan bentuk penganiayaan dan penghinaan terhadap sesama makhluk Allah, yakni perempuan. Perempuan tidak ada bedanya dengan lelaki. Mereka juga makhluk Allah yang harus dihormati, bukan dilecehkan, diperkosa dan dianiaya.

Islam sangat menentang terhadap perbuatan perkosaan. Sebab, perbuatan tersebut merupakan zina yang memang dilarang oleh Allah. Dalam Al-Quran disebutkan “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ”(QS. 25:68-70).

Dari berbagai kasus perkosaan yang terjadi, berlatar karena melihat film porno atau akibat minuman keras. Itu bukti mereka tidak memperhatikan bahwa minuman keras dilarang Allah karena minuman keras dosa besar (QS. 2 Al Baqarah : 219).

Akhirnya, semoga kita termasuk orang-orang yang tetap selalu melindungi dan merawat dengan baik segala ciptaan Allah. Menghormati kaum perempuan dan anak-anak. Sebab, perempuan diciptakan bukan sebagai alat pemuas nafsu dan alat mencari uang. Tujuan utama, agar manusia (laki-laki dan perempuan) mengabdi kepada Allah. Saling mengenal sesama manusia dengan baik sesuai dengan anjuran Islam (lita’arofu).

Memang, untuk mewujudkan ini, tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi dengan berusaha keras, keamanan bagi kaum hawa Isya Allah akan tercapai. Semoga kita akan tetap selalu melangkah dalam petunjuk dan lindungan Allah. Amien.


KOMENTAR

BLOGGER: 14
Loading...
banner Selamat Datang di busritoha.blogspot.com semoga bermanfaat
Nama

ARTIKEL,13,Catatan Harian,10,Cerita,6,JENDELA,33,lucu,3,News,11,OPINI,34,
ltr
item
Busri Toha: Perempuan Korban Penindasan
Perempuan Korban Penindasan
Busri Toha
http://busritoha.blogspot.com/2009/05/perempuan-selalu-menjadi-korban.html
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/2009/05/perempuan-selalu-menjadi-korban.html
true
8564605806601913725
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy