body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

’Desa Batu’ dan Desa Hua Xi

MEMBACA judul tulisan ini timbul sebuah tanya, dimana lokasi desa batu , kecamatan dan ter masuk Kabupaten apa? Begitu pun Hua Xi . Pe...


MEMBACA judul tulisan ini timbul sebuah tanya, dimana lokasi desa batu, kecamatan dan termasuk Kabupaten apa? Begitu pun Hua Xi. Pertanyaan itu sangat wajar karena selama ini, saya yang orang Madura asli belum pernah menjumpai nama desa batu. Ketika melihat peta Madura tidak ada desa debu atau batu.
Barangkali konotasi batu lekat dengan refreshing, rekreasi, wisata dll, ya, kita mengenalnya dengan wisata Batu. Bukan desa batu. Dulu, kota itu termasuk bagian dari Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang sudah menjadi kota tersendiri. Lokasi wisata kota Batu, dihiasi dengan tebing curam. Gunung-gunung menjulang tinggi, nyaris mencakar langit.
Tapi, meski sudah diketahui lokasi pegunungan dan perbukitan cukup tajam, orang kota rela berbondong pergi ke kota wisata batu. Mereka rela bermalam berhari-hari di wilayah tersebut. Bukan hanya karena faktor cuaca dingin, bukan pula karena di sana bisa melihat petani bertani secara langsung. Tetapi, karena memang infrastruktur jalan di wilayah tersebut tak membuat ban kempes.
Itu berbeda ketika kita akan pergi ke lokasi wisata yang ada di Madura. Madura bukan tidak memiliki tempat wisata. Bahkan, barangkali lebih lengkap dibandingkan dengan kota Batu. Jika di sana hanya terdapat wisata alam, di Madura ada lokasi wisata religi. Seperti pasarean Syaichona Kholil Bangkalan, Makam Rato Ebu Sampang, Ronggosukowati Pamekasan, Asta Tinggi, Asta Pujuk Panongan, Asta Yusuf Kalianget dll.
Ketika kita pergi ke kota Batu, wisatawan bisa melihat petani bertani secara langsung. Padahal, di Madura akan lebih banyak. Karena mayoritas masyarakat Madura adalah petani. Bahkan, petani di Madura, barangkali lebih banyak hasil produksi pertaniannya dibandingkan dengan kota wisata Batu. Ketika kita jalan-jalan ke desa, pasti akan menemui tanaman jagung, singkong, ketela, bawang merah, bawang putih, nanas, salak, durian dll. Itulah bentuk kreatifitas petani di Madura. Petani Madura luar biasa. Namun, kita juga berpikir, petani Madura miskin.
Saya kemudian tidak habis pikir. Masyarakat desa, petani di desa seakan tak boleh kaya. Padahal, mereka juga rakyat Indonesia. Petani di desa tidak boleh memiliki mobil mewah, rumah mentereng dan kekayaan lain sebagaimana pejabat negeri ini. Buat apa juga mereka punya mobil mewah, wong tidak ada jalan yang layak buat mobil yang mereka lewati.
Desa seakan tak boleh kaya. Itulah kemudian, saya menjadi teringat dengan Desa Hua Xi, Provinsi Jiang Shu, Negeri Republik Rakyat Cina. Pada tahun 1961, desa Hua Xi hanyalah desa kecil terbelakang. Jumlah penduduk 1520 orang, tergabung dalam 380 kepala keluarga. Di desa ini, dipimpin oleh Wu Renbao, seorang Sekretaris Partai berpendidikan rendah dan berprofesi sebagai petani.
Meski berpendidikan rendah, Wu memiliki prinsip, ”Kebahagiaan dinikmati rakyat, kesulitan dipikul pejabat,. ”Maju dan makmur bersama,. Dengan penuh kesabaran, dia membangkitkan semangat desa, semangat para petani di desa Hua Xi. Ia membenahi mulai dari infrastruktur jalan, pelayanan kesehatan, pendidikan hingga kepentingan utama lain di desa Hua Xi. Di desa itu, bukan hanya sekolah dasar, kini Perguruan Tinggi pun sudah dibangun.
Barangkali, dia berprinsip: tidak bisa meningkat ekonomi masyarakat desa ketika infrastruktur jalan tak dibenahi. Jalan di desa Hua Xi, sudah sama dengan jalan kabupaten, Jalan Propinsi di Indonesia. Meski penduduk kecil, tak padat penduduk, dia berusaha untuk mengaspalnya. Satu persatu jalan plosok diperbaiki. Satu persatu pelayanan kesehatan ditingkatkan. Satu persatu pelayanan pendidikan dibangkitkan.
Mungkin saja, Wu tak peduli jalan desa itu berpenduduk atau tidak, yang penting jalan desa harus diperbaiki. Infrastruktur jalan harus bagus dan mudah dilalui mobil, agar kendaraan pengangkut hasil produksi petani berjalan tanpa rintangan. Tanpa halangan batu dan debu seperti di Madura.
Setelah jalan-jalan di pedesaan sudah bagus, Wu barulah berinisiatif menjalankan usaha warga sendiri. Usaha petani disesuaikan dengan kondisi masing-masing dan kebutuhan pasar. Petani tak lagi kesulitan untuk menjual hasil produksi pertaniannya. Mereka dengan mudah membawa ke pasar, sebelum kini telah memiliki perusahaan sendiri.
Masyarakat desa Hua Xi bangkit. Kini desa Hua Xi menjadi desa terkaya di Dunia. Kini setiap keluarga di desa itu, tak hanya mempunyai rumah berbentuk vila berukuran 400 – 600 m², tapi juga memiliki mobil sedan, bahkan ada yang sampai 3 mobil. Kapan desa-desa kita seperti itu? Ah, terlalu berhayal barangkali.
Jalan-jalan di pedesaan di Madura, berbatu. Batu-batu bertebaran disepanjang jalan. Debu berterbangan menusuk mata. Tak ubahnya dengan desa batu. desa debu. Petani yang harus membawa hasil produksi pertanian mereka ke pasar tak lancar. Gara-gara infrastruktur jalan, kebangkitan ekonomi warga desa pun tersendat dan terganggu. Petani desa di Madura tidak bisa membeli mobil seperti warga desa Hua Xi.
Itulah barangkali, karena kepedulian pemimpin negeri, baik pemimpin desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan negeri ini, perlu dipupuk kembali. Seperti petani memupuk tanamannya. Rasa memiliki pada desa, masih lemah. Mungkin karena mereka tinggal di kota. Mungkin pula karena sudah kaya berlagak seperti orang kota, meski posisi sebagai kepala desa. Mungkin juga, mereka belum menyadari bahwa desa adalah bagian dari Indonesia. Atau urat nadi ekonomi Indonesia.
Desa adalah sumber kekuatan ekonomi. Jika ekonomi masyarakat desa bangkit, tidak mungkin akan ada istilah moneter. Namun, karena jalanan desa tak tersentuh, dibiarkan, fokus pada perkotaan, desa tetap terbelakang. Kita butuh peminpin visioner yang membawa kemajuan dan kesejahteraan rakyat keseluruhan. (*) Sampang, 13 Nopember 2013

BUSRI TOHA


KOMENTAR

banner Selamat Datang di busritoha.blogspot.com semoga bermanfaat
Nama

ARTIKEL,13,Catatan Harian,10,Cerita,6,JENDELA,33,lucu,3,News,11,OPINI,34,
ltr
item
Busri Toha: ’Desa Batu’ dan Desa Hua Xi
’Desa Batu’ dan Desa Hua Xi
Busri Toha
http://busritoha.blogspot.com/2014/02/desa-batu-dan-desa-hua-xi.html
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/2014/02/desa-batu-dan-desa-hua-xi.html
true
8564605806601913725
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy