body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Mensyukuri Determinasi Ilahi

foto gambarkata.co SUATU ketika, saya memiliki seorang teman yang ditimpa musibah. Waktu itu hujan disertai angin kencang. Pohon...


foto gambarkata.co

SUATU ketika, saya memiliki seorang teman yang ditimpa musibah. Waktu itu hujan disertai angin kencang. Pohon-pohon banyak yang tumbang. Tak jauh dari rumah teman saya ini terdapat pohon asam cukup tua dan besar.
Pada saat bersamaan, dia sedang sakit gigi, dan berencana akan membeli obat menggunakan kendaraan sepeda motor tua miliknya. Namun, berkisar perjalanan sekitar 10 meter dari halaman rumah, terdengar suara keras, braaaak. Pohon asam dekat rumahnya tumbang.  Separuh rumahnya hancur. Kini dia tidak memiliki tempat tinggal utuh. Separuh rumahnya hancur.
Melihat rumahnya ambruk, teman saya langsung bersyukur. Padahal, waktu itu juga dalam kondisi sakit gigi. Pertama, dia bersyukur karena sakit gigi sehingga harus mencari obat ke toko. Andaikan tidak sakit gigi, tidak akan berusaha mencari obat ke luar rumah, dan akan tertimpa pohon asam besar. Bahkan, bisa jadi tidak akan melihat rumahnya.
Kedua, dia bersyukur karena anak-anak dan keluarga yang lain sedang tidak ada di rumah. Andaikan sedang berada di rumah, mungkin saja keluarga akan tertimpa pohon asam juga. Memang, kini dia tertimpa musibah dengan patahnya pohon asam tua di sebelah rumahnya.
Satu sisi, dia merugi dan disi lain adalah beruntung. Istilah orang Madura: Palang bedheh pojureh (musibah tapi masih beruntung). Setiap musibah akan selalu ada hikmah dibalik kejadian. Namun, sangat jarang di antara kita bersyukur ketika musibah terjadi. Saya sendiri, terus terang hanya pandai berkata sabar dan bersyukur. Namun, faktanya belum tentu sanggup menghadapi realitas kehidupan yang jelimet ini.
Kalimat syukur sangat mudah diucapkan. Ketika orang tertimpa musibah, kita dengan mudah berkata agar bersabar dan bersabar, bersyukur dan bersyukur. Namun, ketika kita tertimpa musibah sendiri belum tentu bisa menghadapinya dengan penuh kesabaran dan rasa syukur. 
Seringkali, ketika kita ditimpa musibah selalu mengumpat atau bahkan mencaci maki. Padahal, ketika menggerutu dan mengumpat, satu musibah bisa beranak pinak. Misalnya, dalam satu keluarga tertimpa musibah kecil karena anak terjatuh dan terluka. Namun, karena tidak bisa bersabar akhirnya antara orang tua saling menyalahkan.
Akhirnya, pertengkaran pun tak dapat dielakkan. Bahkan, bisa berakibat hingga penceraian antara suami istri karena tidak terima. Meski, dalam konteks ini semestinya orang tua tidak perlu bertengkar. Peristiwa anak terjatuh dengan luka sedikit, adalah beruntung tidak terlalu parah.
Bagi saya, siapapun bisa mengatakan; sabarlah, bersabarlah. Namun, tak semua orang dapat menjalaninya. Ketika teman kita mendapatkan musibah, kita sering berkata, bersabarlah. Tetapi, ketika kita ditimpa musibah sendiri, sulit kita mengatakan kepada diri sendiri: bersabarlah.
Sabar, tahan menghadapi cobaan dan tidak mudah marah, tidak gampang putus asa, tidak lekas patah hati; tabah. Apapun yang dihadapi, ia menerima nasibnya hidup dengan tenang. Selain itu, sabar : tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu. Dengan lain kata, segala usahanya dijalankan penuh ketenangan. Ketika memiliki kesabaran kuat, maka rasa syukur akan terungkap sepenuh hati.
”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari(nikmat)-Ku, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).
Saya kemudian teringat dengan sejumlah koruptor di negeri ini.  Ada ratusan kepala daerah tersangkut kasus hukum. Mulai dari kasus kecil hingga kasus tindak pidana korupsi. Dari yang sudah di vonis hingga masih proses. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah banyak menangkap basah pejabat negara sedang melakukan tindak pidana haram. Tindakan KPK sebagian menunjukkan kepada publik bahwa kondisi negara Indonesia lagi carut marut.
Kondisi demikian tentu mengkhawatirkan kita sebagai generasi muda. Masyarakat kecil pasti akan menilai bahwa Indonesia adalah negera korup, apalagi masyarakat internasional. Berpenduduk muslim terbesar di dunia, bisa jadi juga negera korup.
Bagi saya, tindakan KPK tersebut bukanlah untuk membuat Indonesia menjadi curam dimata dunia internasional. Tetapi ini mengindikasikan, di negeri yang carut marut ini, masih ada lembaga berhati cemerlang. Ketika sejumlah lembaga hukum seperti Mahkamah Konsitusi, Kepolisian dan lembaga lain tersandra dengan kasus menjijikkan, kasus korupsi, ternyata masih ada generasi bangsa yang peduli dengan persoalan korupsi.
Kondisi demikian bukan harus dijadikan modal untuk mengatakan Indonesia berada diujung tanduk kehancuran, tetapi masih ada secercah harapan untuk menjadi negeri seribu pulau ini akan lebih baik dan lebih indah. Kehidupan masyarakat tentram dan satu sama lain saling membantu dalam kebaikan. Semua harus disyukuri di tengah-tengah banyak pejabat negara tersandung kasus.
Masyarakat bisa penuh syukur atas penertiban para korup, dan penuh sabar untuk menindak korupsi hingga tercerabut semua akar-akarnya.
Dan secara sadar, sebagai sesama manusia yang memiliki kepelikan dan kepenatan masing-masing, para pejabat atau siapapun bisa belajar cara mensyukuri gaji pas-pasan, fasilitas pas-psan, istri atau suami yang pas-pasan. Dan bersabar dalam menggeluti rutinitas hidup serta keterjepitan persoalan ekonomi atau moral sekalipun. Terutama untuk negeri ini.
Kata Presiden Soekarno, Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang mampu merubah nasib negerinya sendiri. (*)

OLEH BUSRI TOHA


KOMENTAR

banner Selamat Datang di busritoha.blogspot.com semoga bermanfaat
Nama

ARTIKEL,13,Catatan Harian,10,Cerita,6,JENDELA,33,lucu,3,News,11,OPINI,34,
ltr
item
Busri Toha: Mensyukuri Determinasi Ilahi
Mensyukuri Determinasi Ilahi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc09SZdH-yC1JrQTyZmpLbtqfVtGPCr8DvsFUckdfJDvJ8AEruZUC78J32TAYuCSQwYkVxPpMFDoJlx08ccY3RTuvxKA9JjV2r8gdVtWG7NmqoAD0kRdo9iWW5SH34mgmpl8dwukzT_Bs/s1600/index.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc09SZdH-yC1JrQTyZmpLbtqfVtGPCr8DvsFUckdfJDvJ8AEruZUC78J32TAYuCSQwYkVxPpMFDoJlx08ccY3RTuvxKA9JjV2r8gdVtWG7NmqoAD0kRdo9iWW5SH34mgmpl8dwukzT_Bs/s72-c/index.jpg
Busri Toha
http://busritoha.blogspot.com/2014/08/mensyukuri-determinasi-ilahi.html
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/2014/08/mensyukuri-determinasi-ilahi.html
true
8564605806601913725
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy