body { font: normal normal 12px 'Roboto', sans-serif; color: #000000; background: #FFF none repeat scroll top left; } .header-button { display: block; height: 60px; line-height: 60px; background: #010048; }

Demokrasi Sendal dan Minyak Rambut

  ”Pendidikan adalah bekal terbaik untuk hari tua” BARANGKALI , ungkapan Aristoteles (384 SM), seorang filsuf dari Yunani itu, me...



 ”Pendidikan adalah bekal terbaik untuk hari tua”

BARANGKALI, ungkapan Aristoteles (384 SM), seorang filsuf dari Yunani itu, memberikan inspirasi kita untuk terus belajar dan belajar. ”Janganlah berputus asa. Tetapi jika anda sampai berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa” tambah murid Plato itu.
Ya, begitulah. Semua tak boleh putus asa. Islam pun melarang berputus asa. Kondisi apapun harus berupaya survive, bertahan sekaligus lebih maju. Sebab, Tuhan pasti memberikan ujian kepada hamba-Nya sesuai dengan batas kemampuan manusia itu sendiri (QS al-Baqorah:286). Kondisi lembaga pendidikan yang semrawut, tak mesti dibiarkan karena putus asa tidak memperoleh bantuan pemerintah. Pemerintah bukanlah pemuas rakyat, tetapi mereka harus bernurani.
Saya bersedih ketika melihat perkembangan lembaga pendidikan di pedesaan. Siswa-sisiwa usia sekolah, belum bisa mengenyam pendidikan layak sebagaimana siswa di perkotaan.
Jika siswa di perkotaan dilengkapi dengan fasilitas memadai, di pedesaan justru sebaliknya. Siswa sekolah bersepatu pun jarang ditemui. Bukan maksud mengajak pembaca terjebak pada formalitas membosankan, berseragam dan bersepatu. Tetapi, itu menjadi indikasi bahwa pendidikan desa dan kota timpang.
Siswa di perkotaan boleh membaca buku sepuasnya. Di desa, siswa memiliki buku saja bisa dihitung jari. Siswa di perkotaan bisa menghabiskan waktu di ruang Perpustakaan, di pedesaan jangankan buku, ruang perpustaan, untuk tidak mengatakan tidak ada, masih harus numpang di ruang guru.
Ya begitulah realitas pendidikan di pedesaan. Tapi, lagi-lagi siswa tak boleh putus asa meski kondisi gedung sekolah memprihatinkan. Belajar tak ada kaitannya dengan gedung sekolah. Namun, kenyamanan belajar atau mengikuti KBM, sangat ditentukan oleh fasilitas dan gedung memadai. Bukan atap sekolah bocor dan berlantai debu.
***
Saya teringat ketika masih duduk di bangku sekolah dasar dulu. Saya tinggal di pedesaan tak jauh dari Kota Sumenep, Rubaru. Waktu itu, setiap pagi saya pasti menyiapkan segala sesuatu untuk kepentingan sekolah. Mulai dari seragam rapi, hingga rambut disisir dan diberi minyak goreng, agar terlihat baru selesai mandi. Risik.
Ketika sampai di sekolah, teman-teman siswa banyak yang tak berseragam. Bahkan, rambut mereka masih acak-acakan. Barangkali, saya berfikir, mereka sedang lupa pergi ke dapur mengambil minyak goreng untuk kemudian diratakan ke rambutnya. Atau mungkin di dapur, orang tua sedang tak punya minyak goreng. Ada pula, jangankan menggunakan sepatu, memakai sandal saja sudah untung. Bahkan, sandal selingkuh pun mereka gunakan. Bukan sandal selingkuh yang ngetren beberapa waktu lalu. Tapi sandal kocar kacir karena tak ada alas kaki lain.
Setiap hari di sekolah kenyataan itu menjadi biasa. Seakan menjadi kebenaran. Kesalahan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebenaran yang semu. Teguran dari guru tak digubris. Sebab, ekonomi orang tua siswa memang pas-pasan. Guru pun enggan selalu menegurnya.
Kondisi itu hingga kini rupanya masih terus berlangsung. Bahkan siswa di desa selalu pulang lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Pukul 10.00 WIB, siswa sekolah di desa sudah bisa ada di rumah bersama keluarga atau orang tua. Dulu waktu saya sekolah begitu, sekarang juga masih berlaku.
Itu semua sangat berbeda ketika saya mengunjungi sekolah perkotaan, dekat dengan pemerintah kabupaten. Siswa di perkotaan bukan menggunakan minyak goreng untuk menyisir rambutnya. Tapi minyak yang tren masa kini. Tak ditemukan siswa perkotaan dengan sandal selingkuh. Tak mendapatkan pula siswa pulang sebelum pukul 12.00 WIB.
Saya benar-benar sulit mendapatkan siswa-siswa ”berseragam” dengan bermacam-macam warna baju maupun celana. Sama sulitnya menemukan siswa tak bersepatu di perkotaan.
***
Realitas tersebut semestinya menjadi cambuk bagi pemerintah daerah. Indonesia sebagai negara demokrasi, rakyat memiliki hak sama dalam mengenyam pendidikan. Siswa desa memiliki hak sama dalam dunia pendidikan. Pendidikan sebagai bekal hari tua, kata Aristoteles, akan menjadi pesan moral bahwa sarana pendidikan di semua level, kecamatan, kota hingga pedesaan tidak boleh ada perbedaan. Siswa desa harus mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa di perkotaan.
Ketika hak yang sama sudah dapat dinikmati oleh semua warga negara, pendidikan sebagai bekal hari tua akan benar-benar menjadi harapan dan impian yang terbangun.
Sarana pendidikan sangat penting untuk menunjang kemajuan suatu pendidikan. Guru tak boleh gegabah sewenang-wenang dengan memulangkan siswa sebelum waktu pulang. Sebab, guru bukanlah dewa dan murid bukanlah kerbau, kata Soe Hok Gie.
Semoga tidak ada lagi siswa sekolah menggunakan sandal jepit kocar kacir. Kanan warna hitam, kiri coklat. Semoga pula, tidak ada lagi siswa miskin tak bersekolah. Mereka adalah saudara kita, Indonesia Raya. (*)

Oleh: BUSRI TOHA


KOMENTAR

banner Selamat Datang di busritoha.blogspot.com semoga bermanfaat
Nama

ARTIKEL,13,Catatan Harian,10,Cerita,6,JENDELA,33,lucu,3,News,11,OPINI,34,
ltr
item
Busri Toha: Demokrasi Sendal dan Minyak Rambut
Demokrasi Sendal dan Minyak Rambut
Busri Toha
http://busritoha.blogspot.com/2014/03/demokrasi-sendal-dan-minyak-rambut.html
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/
http://busritoha.blogspot.com/2014/03/demokrasi-sendal-dan-minyak-rambut.html
true
8564605806601913725
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy